Indonesian Superheroes 2 :

Group 2 : Anom, Archerna (Legindo), Armcanon (Legindo), Aruna (Wayang Blitz), Aryageni, Baruna (Wayang Blitz), Banjir Boy, Batman Tumaritis, Batmerahmen (sinetron), Bhimasuta (Legindo),
Blacan, Black Mamba (Legindo), Buyung Kilat, Cabit, Elang Hitam, Elang Perkasa, Garda, Garuda Boi, Garuda Putih, Garudaman, Gino Boy, Gunturgen, Hebring, Jali, Kagendra, Kapit, Kapten
Indonesia, Kapten Indonesia 2, Kapten Kilat, Kapten
Kilat 2, Kapten Santara, Kapten Surya, KiBezo, Kid Power, Lomar, Lutung, Madame X, Manusia Garuda, Masha, Metmen, Mr. X,
Naraka (Legindo), Pancasona,
Panji - Manusia Millenium, Pendekar Lowo,
Petromax (Legindo),
Power Baby, Prunggu, Putri Mawar, Qusim, Raya, Rodan, Safan, Saifer, Satria 45, Selendang Hijau, Selendang Merah Muda,
Shinta (Legindo),
Siluet Ungu, SuperDowers, SuperGar, SuperPet, Superman Tumaritis, Super Cuh, Super Soleh, Tobar-manusia baja, Saras 008, Supergirl Manohara, Tigan, Veon, Volt, Wibana, Winda, Zantoro

Other Indonesian Superheroes (3)

Group 3 : 007 Brylcreem (perapi rambut), Appeton Gain Superhero (minuman suplemen), AS Card Superheroes (cellphone), Astral (Susu Coklat), Blitz (Susu Coklat), Bruce Lee Brylcreem (perapi rambut), Calpico Purple (susu), Calpico Pink (susu), Calpico Purple (susu), Captain
Scotts (minuman suplemen), Countess Clutch (sabun), Eveready Cat (battery), Flexa (Susu Coklat),
Garuda Kid (peanut-snack), Gatotkaca Brylcreem (perapi rambut), Gondola Kid (park), Hansa-Boy (Plester), Hot Lips (sabun), Iron Tarno Man (selebritis), Jagoan Math (event), Jewel (sabun), Kamulvit Hero (obat), Kapten
Arrow (maskapai penerbangan), Kapten Bagus Idol (selebritis), Kapten Comba / Comba Team (suplemen), Kapten Gading Murni (toko buku), Kapten Pi Je (suplemen), Kapten Lifebuoy (sabun),
Ksatria Baja Ammar (cosplay), Ksaria Mandala (maskapai penerbangan), Lady Lace (sabun), Lashes (sabun), OVA-Team (susu coklat), Pocari Man (Minuman suplemen), Okky Jelly Panda
(Jelly), Sabun Sehat Junior (sabun), Simpati Card Superheroes (cellphone), Stilletra (sabun), Super Parabola Orange (parabola), Super-Man
(Wafer), Super 4 G (jaringan handphone), Super Bogbog (kaos), Super G-Force (Accu), Super IndoMilk (susu), Super Jomblo (artikel), Super Kartini (event), Super Mega Bazar (shopping), Super Sosro (teh), Super Surf (komputer hardware),Superman Brylcreem (perapi rambut), Treen-X / Comba Team (suplemen), Ultra Teen / Comba Team (suplemen), Vidoran Man (suplemen), Zorro Brylcreem (perapi rambut)

Tampilkan postingan dengan label Multiply. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Multiply. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Maret 2011

Komikus lawas tersisih salah siapa

May 26, '09 12:03 AM

Teman-teman ada yg mengenal pak Ricky NS, seorang mantan komikus yg pernah bikin komik tahun 1970-an? Saya yakin tidak banyak yg kenal beliau. Jangan merasa tidak enak, saya pun tidak mengenal beliau dan sudah lupa dengan namanya walaupun saya pernah membaca komiknya di tahun 1970-an dulu.

Membaca berita kematian komikus Ricky NS membuat rasa duka yg cukup dalam bagi saya. Ingatan saya melayang-layang kepada kejadian tahun 2007 lalu saat digelar acara Ancol Art Festival di Pasar Seni , Ancol. Acara Ancol Art Festival dibuka oleh Bapak Wagub DKI (waktu itu), Fauzi Bowo diisi oleh komunitas seni lukis Indonesia dan komunitas komik Indonesia. Waktu itu komunitas komik diwakili oleh Akademi Samali dengan acaranya yg terkenal, Konde (Komik Dekade). Pak Ricky NS hadir di acara tersebut namun bukan datang dari komunitas komik melainkan dari komunitas seni lukis. Rupanya setelah order membuat komiknya sudah tidak ada lagi, beliau banting stir jadi seorang pelukis.

Pak Ricky tahu bahwa Ancol Art Festival juga diisi oleh komunitas komik dengan acaranya Konde namun beliau tidak diundang di acara itu. Saya sangat memaklumi hal itu karena tidak banyak orang yg mengenal beliau. Ketika Konde mengadakan acara Jamstrips di hari Minggu itu, banyak komikus2 yg datang dan ramai-ramai menggambar di atas secarik kain putih yg panjang. Banyak komikus top yg hadir saat itu seperti pak Gerdi WK, pak Mansur Daman, mas Anto Garang, mbak Tita Larasati, Chris Lie, Ahmad Thoriq, dll. Beliau sebenarnya sangat ingin bergabung dengan rekan-rekannya itu dan ingin ikut menggambar di sana namun tidak ada orang yg mengenalnya dan tidak ada orang yg mengajaknya untuk ikut menggambar, termasuk panitia Konde sendiri. Akhirnya beliau hanya menjadi penonton saja. Kami semua baru ”ngeh” dan menyadari kehadiran beliau ketika di salah satu acara diskusi komik, beliau mengajukan pertanyaan di forum itu sambil memperkenalkan dirinya sebagai seorang mantan pembuat komik Indonesia. Kontan kami semua yg hadir di acara diskusi itu terperangah. Saya merasa jadi tidak enak, mengapa sampai ada komikus yg kelupaan diundang seperti ini.

Setelah acara diskusi komik usai, saya pun menghampiri beliau dan menyapanya basa-basi. Beliau mengatakan bahwa dia dulu adalah kreator tokoh superhero Rado dan Cobra. Saya ingat saya pernah membaca komiknya dulu. Rado berkostum mirip tokoh Thor dari Marvel sedangkan Cobra berkostum sisik-sisik mirip sisik ular dan ada lambang cobra di dadanya. Cobra punya kekuatan super yg unik yaitu ia mampu menembus tanah. Di bawah bayang-bayang popularitas legenda superhero Indonesia, Gundala dan Godam, tokoh2 superhero Rado dan Cobra dulu sempat mengisi tempat tersendiri di hati penggemar komik Indonesia.

Saya pun berfoto bersama beliau dan sebagai kenang2an, saya menghadiahkan beliau kaos Konde yg saya beli dari kocek saya sendiri. Beberapa rekan seperti pak Iwan Gunawan (komikindonesia.com) dan pak Hartono Soenarto (komik hitam.com) juga datang menyapa beliau. Pak Iwan menyodorkan secarik kertas dan pinsil meminta pak Ricky untuk menggambar figur tokoh Rado dan Kobra untuk database karakter komik majalah Sequen. Beliau tampaknya sangat senang bahwa pada akhirnya ada orang yg datang menyapanya. Saya merasa sedih, walau bagaimanapun saya dulu pernah menjadi penggemar komik2nya. Saya melihat bahwa pak Ricky NS adalah salah satu mantan komikus Indonesia lawas yg tersisih. Ia sudah bantir stir jadi pelukis meskipun tidak menolak untuk membuat komik jika memang ada ordernya. Saya memahami perasaannya, sebagai mantan pembuat komik Indonesia, tentunya ia rindu dan ingin berkumpul2 lagi dengan rekan-rekannya sesama pembuat komik Indonesia di acara Jamstrips itu, sayangnya tidak ada orang yang mengenalnya dia lagi.

Saya tidak menduga sedikitpun bahwa itulah pertemuan saya yg pertama sekaligus yg terakhir dengan beliau karena kini ia sudah dipanggil menghadap Tuhan. Sebuah kenang2an dari beliau yg tertinggal adalah sebuah foto beliau dari acara konde itu. Saya pun masih menyimpan kartu namanya. Jika teman-teman penasaran ingin tahu seperti apa sosok pak Ricky NS, kebetulan saya sudah upload foto beliau di situs multiply saya, http://sandyjatmiko.multiply.com di album tokoh-tokoh komik. Selamat jalan pak Ricky semoga amal ibadahnya diterima oleh Tuhan YME dan diampuni dosa-dosanya.

Saya jadi tercenung. Sejak digelarnya acara Konde sekitar dua tahun yg lalu, yg saya tahu sudah ada dua orang komikus dari acara itu yg dipanggil Tuhan. Setelah mas Janang, komikus muda dari Studio WOH, Yogya kini menyusul pak Ricky NS. Setelah mereka bukan tidak mungkin giliran saya atau salah satu dari kita yg dipanggil oleh Tuhan. Ah..betapa dekatnya kematian itu dari kehidupan kita. Satu demi satu orang2 disekeliling kita dipanggil menghadapNya. Jika ada komikus yg dipanggil Tuhan, tidak akan pernah ada penggantinya karena tidak ada seorang pun di dunia ini yg dapat menyamai karakter komikus2 yg sudah meninggal itu.

Saya sangat yakin bahwa pak Ricky NS bukanlah satu2nya komikus lawas yg tersisih dan seakan-akan sudah dilupakan oleh para penggemar komik Indonesia. Selain dia, masih sangat banyak komikus2 lawas lain yg juga tersisih dan terlupakan. Kalau sampai ada komikus lawas yg tersisih dan terlupakan itu salah siapa? Apakah memang karena sikap dari si komikusnya itu sendiri atau........ Bagaimana komikus lawas spt pak Ricky ini bahkan sudah terlupakan oleh rekan2nya yg lebih muda? Mungkin karena kesenjangan (gap) yg sangat tajam antara komikus lawas (tahun 1980-an kebelakang) dengan komikus yg sesudahnya (tahun 1990-an kedepan), sebagaimana saya pernah ungkapkan dulu, membuat sangat banyak komikus lawas yg tersisih, terlupakan dan nyaris tidak dikenal lagi oleh sesama rekan komikus yg lebih muda. Salahkah mereka?

Soal sisih tersisih atau singkir tersingkir, hal itu bisa terjadi dimana saja. Bukan saja di dunia komik tapi juga terjadi di dunia musik dan film. Itu adalah suatu hal yg hampir pasti terjadi. Boleh dibilang itu semacam seleksi alam! Tidak mudah tetap bertahan di puncak karir dan popularitas sampai mati. Bukankah komik Indonesia juga sudah lama tersisih dari pentas komik nasional? Sangat banyak contohnya seniman-seniman tua (penyanyi, pemain film atau komikus) yg dulu pernah berjaya sekarang hanya jadi penonton saja. Hanya beberapa gelintir saja komikus lawas yg masih bertahan untuk tetap bikin komik diantaranya pak Gerdi WK (Gina) dan Mansur Daman (Mandala, Selendang Biru). Kedua komikus lawas itu cukup beruntung karena masih ada orang2 dari generasi yg lebih muda masih mau menggandeng mereka untuk bikin komik. Ada juga rekan mereka sesama komikus lawas, yg masih mencoba bertahan bikin komik, namun sialnya ia tidak seberuntung kedua rekannya tadi. Tidak mudah mempertahankan popularitas dan kejayaan seseorang itu sampai mati. Ada masa-masanya mereka berjaya, ada yg cukup lama (puluhan tahun), ada yg sangat singkat, hanya sesaat. Bahkan ada pula yg tidak pernah muncul kepermukaan. Jika masa itu sudah lewat sangat sulit untuk kembali lagi.

Ilustrasi di atas mestinya menjadi pelajaran buat siapa saja, terutama komikus-komikus muda yg (merasa) sekarang berada di puncak popularitas dan kejayaannya agar tetap menjaga sikap-sikapnya. Kejayaan dan popularitas itu tidak abadi. Jika mereka tidak mawas diri, merasa sudah hebat dan jemawa bisa saja masa kejayaan mereka akan lewat dengan cepat dikala usianya masih teramat dini.

Meskipun kita meyakini bahwa soal sisih tersisih itu adalah seleksi alam yg hampir pasti terjadi, lalu akankah kita berdiam diri saja melihat satu per satu karya-karya komikus lawas yang sudah tersisih itu dilupakan oleh pembaca komik Indonesia? Adakah usaha-usaha yg dapat dilakukan setidaknya agar mereka tidak dengan cepat dilupakan oleh pembaca komiknya? Barangkali perlu digalakkan acara-acara semacam acara-acara apresiasi komikus Indonesia dimana di acara2 itu di tampilkan hasil karya para komikus Indonesia, baik yg lawas maupun yg baru, baik yg sudah meninggal maupun yg masih hidup, baik yg masih aktif bikin komik maupun yg sudah banting stir menggeluti profesi yg lain, mereka semua yg (pernah) meramaikan perkomikan nasional. Di acara itu selain ditampilkan si komikus (kalau si komikus masih hidup)juga diperkenalkan dan dibahas karya-karyanya yg pernah dibuat misalnya komik2nya, karakter komiknya, dll. Acara ini sangat penting terutama bagi komikus2 muda dan para penggemar komik Indonesia dari generasi muda agar mereka dapat mengenal dan tidak melupakan para komiku2 lawas yg pernah meramaikan perkomikan nasinal. Supaya mereka, para pembaca komik, jangan hanya mengenal tokoh2 dan karakter komik manga saja. Dan kita jangan hanya menampilkan dan membahas komikus yg itu-itu saja misalnya komikus RA Kosasih, Ganes Th, Gerdi WK, Mansur Daman padahal masih sangat banyak komikus lain yg juga sangat layak untuk ditampilkan dan dibahas.

Saya berharap suatu saat nanti puluhan tahun kemudian, dimasa-masa generasi setelah kita, para penggemar komik Indonesia masih menggemari komik-komik Indonesia yg lawas maupun yg baru. Komik2 Indonesia masih wira-wiri di pentas komik nasional. Mereka masih mengenang para komikus lawas dan karakter2 komiknya meskipun para komikus itu satu per satu sudah meninggalkan dunia yg fana inidan karya-karya mereka tetap abadi menggores dgn tinta emas sejarah komik Indonesia dan terpatri di dalam hati setiap penggemar komik Indonesia.

sandyjatmiko - Sandy - Jakarta, DKI jaya © 2011 Multiply

Rabu, 16 Maret 2011

Komik Indonesia - Next Generation , Naturalis



Melihat-komik-komik Indonesia generasi baru ini cukup membanggakan. Meski masih dalam jumlah yang belum banyak tapi secara kualitas sudah bisa di pertanggung jawabkan.

Komik-komik yang ada di Indonesia atau di dunia manapun menurutku seperti terbagi dalam dua golongan besar. Satu golongan coretannya bermotif atau bergaya kartun, yang satu lagi bergaya lukis naturalis, atau lukisan realistis mendekati keadaan atau suasana alam yang sebenarnya.

Pada generasi komik jadul antara tahun 50 - sampai 80-an hampir sebagian besar komik Indonesia bergaya natural, sedangkan komik gaya kartun banyakan di kenal dalam komik strip yang ada di media-media print seperti koran dan majalah.

Agar lebih indah dan terasa nikmat dalam membuka album ini maka saya coba pisahin dalam susunannya antara Komik Naturalis dan Komik Kartun.

Komik - Komik naturalis di bawah ini dalam kualitas gambar sungguh -sungguh sudah mengagumkan bagiku, gimana tidak ...? tengoklah gambar-gambar pada panel-panel di dalamnya..... sudah terlihat modern, dan nampak gaya gambar masa kini. Terutama komik superhero keluaran Jagoan Comic serial Zantoro (silUman belati) dan Aria Geni (si Manusia Api). Menurutku kedua komik ini gaya coretan, teknik pewarnaan dan sudut pandang panel adegan sudah mirp dan sekualitas komik Marvel dan DC di Amrik sono. Artinya gak kalah.... Apalagi komik gacoannya yang merupakan seri SIJI (Serikat Jagoan Indonesia), tampak indah dan sangat pantas dikoleksi. Seperti halnya trend komik luar , produk Jagoan comic ini digarap bareng -bareng dari para kreator dan artis komik Indonesia generasi muda.

Salut buat rekan-rekan komikus muda di Jagoan Komik, Pragat, Cakra Bintang dll group artis dan kreator komiK seperti Akademi Samali dll.

Aku yakin dengan kolaborasi para artis dan kreator komik generasi muda, maupun rekan-rekan komikus yang berusaha membikin secara sendiri - Soloist, nantinya akan muncul Junior-junior Jan Mintaraga, Teguh Santoso, Man, Ganes TH dll.
Masalah gaya yang mungkin disana sini sedikit berbau corak Amrik atau Manga sekalipun, menurut saya ... yah perlu dimaklumi, anggaplah suatu keniscayaan saja. Sedih memang jika suatu omik ngejiplak gaya persis dari suatu gaya komik tertentu... tapi ini menurutku setelah direnungkan ....ternyata emang bagian dari proses menuju suatu kematangan gaya..... dan kalau udah selera emang susah siiih.... (meski aku sdr. masih susah menyukai gaya manga)... apalagi para komikus muda yang lahir pada era tahun 80-an tentu sudah jarang kenal komik-komik Indonesia asli jadul seperti Ganes TH, Hasmi, Man, Wid Ns dll....maka pantaslah kalau gaya gambar mereka kebanyakan condong ke manga....

Tapi kuyakin pasti suatu saat nanti..... akan muncul Gaya Komik yang Indonesia .... (gak perlu bilang asli banget deh... kayakanya susah).... yang penting itu nanti akan menjadi ciri khas... atau masyarakat dunia tahu dan seraya berkata :....... " Ooooh... ni Komik Indoensia....emang keren... "

Itulah mungkin cita-cita sebagian teman... termasuk diriku.....

Opini Mr. Ponco Sastro Gambar, teman di Multiplyku.

Dan . . . ini komen saya :

Membaca komik seperti 'makan' buat jiwa kita. Aku memang suka makanan khas Indonesia : pecel, rujak cingur, lontong balap, nasi tahu, sompil, dsb. Tapi tidak menolak juga makanan dari luar negeri - yang bisa kubeli he he he -, dan yang penting bisa buat kesehatan kita, tidak menimbulkan penyakit.
Aku tidak anti komik2 luar negeri, malah mengaguminya, dan benar kata Mr. Pancapana, semua punya 'gaya / style 'sendiri. Aku suka gambar yg sederhana, semacam komik TIN TIN, (bisa kupelototin ber-jam-jam sambil kagum), dan tidak suka komik2 Jepang yang gambarnya menurutku kadang ruwet dan membuat mata sakit.
Sukses pecinta komik Indonesia! Terus maju....

Selasa, 15 Maret 2011

CROSSOVER dalam Komik Indonesia

CROSSOVER dalam Komik Indonesia Jun 18, '08 7:06 AM

Pada majalah Sequen #2 (rujukan cergam), di satu artikelnya mengulas tentang “Bintang Tamu dan “Crossover” dalam industri Komik Indonesia. Artikelnya begitu singkat, hanya 3 kolom dengan 1/3 bagian halaman. Apa yang ingin disampaikan? Pada intinya dalam tulisan singkat itu, ingin menguraikan tentang hadirnya “Bintang Tamu” dari tokoh komikus lain pada jalan cerita komikus lainnya. Dan dalam tulisan tersebut diarahkan pada satu kondisi “crossover”. Kalau kemudia kita melihat lingkup kejadiannya yang hanya melibatkan dua tokoh yang berbeda pada satu kondisi alur cerita dengan menghadapi satu momen yang tidak begitu besar, dan bahkan kehadiran tokoh yang “diundang” kadang tidak terlalu penting, apakah kondisi seperti ini kemudian dapat dikatakan suatu “event crossover”?

Dalam tulisan tersebut diuraikan bahwa, RA Kosasih di tahun 1950-an, dalam satu cergamnya mengundang karakter lain seperti PUTRI BINTANG dan GARUDA PUTIH yang merupakan karakter karya Jhon Lo. Hasmi dalam serial GUNDALA-nya juga sering kali menampilkan GODAM dan AQUANUS yang merupakan hasil karya komikus Wid NS, Cancer dengan KAWA HIJAU dan KAPTEN HERMAN karya Jan Mintaraga. Bahkan Hasmi pernah juga mendatangkan SUPERMAN, BATMAN dan ROBIN (Tokoh DC) pada salah satu serial GUNDALA yang berjudul TROUBLE (1969). Masalahnya kemudian apakah kondisi seperti ini sudah dapat dikatagorikan sebagai satu “Crossover”?

CROSSOVER sendiri meliputi, satu alur cerita dengan satu event yang besar dan teristimewa yang melibatkan banyak tokoh yang bersumber dari beberapa penerbit besar. Coba kita lihat kondisi perkomikan dari luar negeri, pertemuan SUPERMAN dengan BATMAN, WONDER WOMAN, FLASH dan beberapa tokoh superhero lainnya yang juga memiliki reputasi dan fans yang besar bahkan sudah memiliki penggemar fanatik untuk tiap-tiap tokohnya, ini saja belum dikatagorikan kedalam “Crossover”, karena mereka berada dalam bendera penerbit yang sama dalam hal ini DC! Bahkan tak sedikit para superhero tersebut berkumpul menjadi satu kelompok besar, sebut saja JLA, JSA, OUTSAIDERS, TEN TITAN, dan masih banyak lagi.

Kondisi seperti ini saja tidak termasuk dalam “Crossover”. Melihat hal ini apakah kemudian hanya dengan “mendatangkan” satu tokoh dari kreator lain dalam satu alur certita yang tidak terlalu besar sudah dapat dikatagorika satu “Crossover”? Rasanya harus direnungkan lagi.

CROSSOVER, merupakan pertemuan dua atau lebih penerbit besar dengan segudang tokoh/karakternya dalam satu kejadian besar yang melibatkan kedua belah pihak (dunia). Minimal itulah yang dapat dirasakan dan diterjemahkan dari kisah-kisah “Crossover” yang terjadi dalam industri komik luar negeri.

Sebagai contoh: serial komik DC/MARVEL dalam alur cerita yang berjudul JLA dan AVANGERS yang dalam alur ceritanya menceritakan pertemuan dua dunia dari dua penerbit besar dengan segudang tokoh terkenal untuk mengatasi ancaman bagi kehancuran kedua dunia tersebut yang dilakukan oleh sosok istimewa KRONA, seorang ilmuwan yang selalu haus akan rahasia penciptaan alam semesta.

Begitu juga dalam alur cerita besar ALL ACCESS, alur yang melibatkan pertukaran antar dua dunia DC dan MARVEL yang juga melibatkan segudang tokoh utamanya untuk mengatasi bersatunya kembali dua dunia “dua saudara kosmik”, yang merupakan kelanjutan dari kisah besar yang berjudul DC Versus MARVEL yaitu satu kisah pertarungan dua dunia DC dan MARVEL untuk mempertahankan masing-masing keberadaaanya.

Sementara kalau kita melihat industri komik Indonesia jelas sangat berbeda. Belum ada penerbit besar yang menghasilkan beragam karakter dengan petualangannya sendiri-sendiri atau bersama dalam alur yang panjang dan merupakan satu yang berkelajutan secara terus menerus.

Yang terjadi di Indonesia adalah banyaknya studio-studio komik dengan penciptaan karakter yang masih minim dan belum dapat dikatakan mengalami satu yang berkelajutan secara terus menerus. Mungkin untuk masalah kisah yang berkelajutan secara terus menerus kita bisa melihat kebelakang tentang perjalanan panjang beberapa tokoh superhero maupun tokoh-tokoh dunia persilatan di masa lalu, sebut saja Si Buta Dari Goa Hantu, Si Jampang, Panji Tengkorang, Maza, Lamaut, Gina, Siti Gahara, Godam, Gundala, Aquanus, Panji Koming, dan lain-lainnya.

Untuk studio-studio komik periode baru memang telah menghasilkan beberapa tokoh-tokoh komik superhero, sebut saja JagoanComic dengan Gunturgen, Zantoro, Blacan, Winda Geng, dan Arya Geni. Pustaka Satria Sejati dengan remaster tokoh-tokoh lama seperti, Si Buta Dari Goa Hantu, dan Si Jampang. Penerbit ANELINDA dengan cetak ulang cerita-cerita lama seperti, Siti Gahara, dan Gina. Metha Studio dengan satu tokoh barunya Gundala Reborn dan yang terbaru Aquanus. Rujukan kimikindonesia.com dengan perjalanan Gundala (Bumi Langit) dan Godam, ini juga merupakan komik remaster. Yang terakhir juga menjembatani lahirnya New Gina karya Gerdi WK.

Nah, dengan kondisi seperti ini, dengan kisah berkelajutan secara terus menerus dari tokoh baru yang masih belum teruji karena baru lahir, dengan keberadaan tokoh-tokoh tersebut yang tersebar dalam begitu banyaknya lingkungan perkembangannya (studio komik, penerbit), apakah satu kijadian besar untuk menuju satu kejadian kearah “Crossover” bisa dimungkinkan? Rasanya kecil sekali kemungkinannya. Tapi bukan berarti tidak mungkin.

Yang jelas kalau hanya mempertemukan dua tokoh dari kreator yang berbeda kedalam satu alur cerita yang tidak begitu istimewa, rasanya belum layak untuk dikatakan kedalam kondisi “Crossover”. Terkecuali kita memaksaakan menggunakan istilah “Crossover” tersebut biar terlihat keren!!!

CROSSOVER untuk dunia komik Indonesia sebenarnya bisa saja terjadi. Asalkan semua unsur yang terlibat dalam dunia komik, terutama yang telah memiliki kisah berkelajutan secara terus menerus dengan beragam tokohnya, mau bertemu, berkumpul, berbagi, untuk membahas kejadian apa dan tokoh mana yang bisa dipertemukan dalam satu kondisi alur cerita yang istimewa.

Dan yang paling penting adalah menurunkan masing-masing egonya terhadap tokoh yang diciptakannya. Untuk bebagi dengan lainnya. Setelah kondisi ini terjadi, maka langkah selanjutnya adalah harus dapat memetakan terlebih dahulu masing-masing tokoh-nya. Baik karakter dan juga kelebihan serta kekurangannya.

Tahap selanjutnya adalah bersama-sama membangun satu kejadian besar yang memaksa masing-masing tokoh harus berinterkasi satu sama lain untuk pemecahannya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah menghadirkan tokoh pembuat konflik yang sangat istimewa untuk dihadapi oleh para tokoh-tokoh utama (superhero), yang memaksa mereka untuk bertemu dan bersatu dalam mengatasi masalah tersebut.

Hal penting berikutnya adalah menemukan soerang atau tim penulis cerita yang handal dan memiliki ide cemerlang dalam pembangunan konflik serta penyelesaiannya dan dilengkapi dengan keahlian pola penuturan yang menarik.

Kalau semua unsur itu telah ada, maka elemen utama lainnya adalah menentukan penciler (artist): sketsa pensil, inker ; peninta, dan colorist ; pewarna yang benar-benar tangguh untuk menterjemahkan alur cerita kedalam panel-panel gambar agar dapat tersaji dengan baik dan indah, megah dan berkelas.

Pencarian dan penentuan untuk memenuhi kesemua unsur itulah pekerjaan terberatnya. Dan kalau semua ini bisa dilakukan, maka niscaya penggunaan istilah “Crossover” bukan lagi sesuatu yang hanya untuk gagah-gagahan saja.

Siapa yang mau memulai?

Salam, damuhbening

Diambil dari DAWUH BENING MULTIPLY DOT COM


Komen di WISATA JADOEL Multiply

Hari ini, browsing utk artikel "Kapten Herman Komik", temukan data di MULTIPLY, dengan nama "WISATA JADOEL".

Berikut beberapa komik Indonesia kuno yang ditampilkannya - tentu yg superhero saja ya???













Senin, 14 Maret 2011

Pocariman di READY IN FIRST ON Multiply



Gambar diambil dari DEVIANTART DOT NET.

Pocariman,, dari namany dah tw kan ni sebenerny iklan bwt produk minuman asal Jepang, Pocari Sweet. Konsep nya superhero,, desain ny lumayan niat dan diliat dari credit di akhir banyk nama2 jepang (entah tu beneran ad orang jepang yg ikut andil atau cuman nickname doank, karena nama ny banyak yg 'nyampur' sama nama bule XD)
Malah ad yg bilang klo ni superhero bakal dibikin movie ny... yah walopun embel2 ny buat komersil jg ttp ditunggu storyline ny ky apa klo beneran dibuat film ny^^

link youtube : http://www.youtube.com/watch?v=-SPq2J2A_Ig

Informasi diambil dari READY IN FIRST ON Multiplyhttp://www.blogger.com/img/blank.gif

Senin, 07 Maret 2011

Cari superhero Pocari Sweat

Sedikit penasaran ama iklan superhero-nya Pocari Sweat itu. Entah kenapa berasa familiar ama desain kostumnya itu. Ada yang bisa nge-capture-in iklannya itu ? - ini komen di MULTIPLY, dan akan kucari...

Ini komen saya :

Salam kenal, saya Yosafat Agus, dari desa Ngunut, Tulungagung-Jawa Timur, sekarang tinggal di Sidoarjo, menikah, punya anak 1 cowok 15 th. Sejak tahun 1978 saya buat klipping gambar2 fantasy / superhero, sekarang masih lanjut, hampir 12500 gambar lebih. Senang berkenalan dengan Anda!

Saya juga akan mencarinya dan saya taruh di blog saya : http://indonesiansuperheroes.blogspot.com/

Armag, Aquanus, Bantala, Bayu, Cobra, Dewi Bulan, Garuda Mas, Gina, Godam, Gundala, Herbintang, Jin Kartubi, Kalong, Kapten Bayangan,Kapten Dev, Kapten Halilintar, Kapten Herman, Kapten Mar, Kawa Hijau, Laba-laba Merah, Laba-laba Mirah, Lamaut, Macan Kumbang, Manusia Ajaib, Maza, Merpati, Nusantara, Pangeran Melaar, Putri Bintang, Rado, Santini, Sembrani, Tira, Untara, Walet Merah. Virgo

yang gelombang ke 2 :

Group 2 : Buyung Kilat, Garda, Garuda Putih, Kapten Indonesia, Kapten Indonesia 2, Kapten Kilat, Kapten Kilat 2, Kapten Surya, Manusia Garuda, Metmen, Mr. X,Power Baby, Selendang Hijau, Selendang Merah Muda, Tobar-manusia baja, (Click ISH-2 page)

Grup ke 3 : (produk2 utk masyarakat)

Group 3 : Appeton Gain Superhero (minuman suplemen), AS Card Superheroes (cellphone), Captain Scotts (minuman suplemen), Countess Clutch (sabun), Eveready Cat (battery),Garuda Kid (peanut-snack), Hansa-Boy (Plester), Hot Lips (sabun), Jewel (sabun), Kamulvit Hero (obat), Kapten Arrow (maskapai penerbangan), Kapten Lifebuoy (sabun), Ksaria Mandala (maskapai penerbangan), Lady Lace (sabun), Lashes (sabun), Okky Jelly Panda (Jelly), Simpati Card Superheroes (cellphone), Stilletra (sabun), Super-Man (Wafer), Super Bogbog (kaos), Super Mega Bazar (shopping), Super Surf (komputer hardware)

terima kasih, sukses buat Anda !

Antagin JRG superhero?

Di multiply ada yg katakan kalau ANTANGIN JRG ada superheronya, di tempat JURIGLAGU MULTIPLY.

Senin, 21 Februari 2011

Mereka Juga Superhero Indonesia

I'm so glad to find a person who love to share our 'Indonesian Superheroes' at his blog : Mr. War.

bdarma_multiply_mereka_juga_superhero_indonesia

Success for Mr. War!