Armag, Aquanus, Bantala, Bayu, Black Phanter, Captain Indonesia, Cobra, Dewi Bulan, Garuda Mas, Gina, Godam, Gundala, Herbintang, Jin Kartubi, Kalong, Kapten Bayangan,Kapten Dev, Kapten Halilintar, Kapten Herman, Kapten Mar, Kawa Hijau, Laba-laba Merah, Laba-laba Mirah, Lamaut, Macan Kumbang, Manusia Ajaib, Maza, Merpati, Nusantara, Pangeran Melaar, Puterago, Putri Bintang, Rado, Santini, Sembrani , Tira, Untara, Walet Merah. Virgo
Pages
Indonesian Superheroes 2 :
Group 2 : Anom, Archerna (Legindo), Armcanon (Legindo), Aruna (Wayang Blitz), Aryageni, Baruna (Wayang Blitz), Banjir Boy, Batman Tumaritis, Batmerahmen (sinetron), Bhimasuta (Legindo),
Blacan, Black Mamba (Legindo), Buyung Kilat, Cabit, Elang Hitam, Elang Perkasa, Garda, Garuda Boi, Garuda Putih, Garudaman, Gino Boy, Gunturgen, Hebring, Jali, Kagendra, Kapit, Kapten Petromax (Legindo), Shinta (Legindo),
Indonesia, Kapten Indonesia 2, Kapten Kilat, Kapten
Kilat 2, Kapten Santara, Kapten Surya, KiBezo, Kid Power, Lomar, Lutung, Madame X, Manusia Garuda, Masha, Metmen, Mr. X,
Naraka (Legindo), Pancasona, Panji - Manusia Millenium, Pendekar Lowo,
Power Baby, Prunggu, Putri Mawar, Qusim, Raya, Rodan, Safan, Saifer, Satria 45, Selendang Hijau, Selendang Merah Muda,
Siluet Ungu, SuperDowers, SuperGar, SuperPet, Superman Tumaritis, Super Cuh, Super Soleh, Tobar-manusia baja, Saras 008, Supergirl Manohara, Tigan, Veon, Volt, Wibana, Winda, Zantoro
Other Indonesian Superheroes (3)
Group 3 : 007 Brylcreem (perapi rambut), Appeton Gain Superhero (minuman suplemen), AS Card Superheroes (cellphone), Astral (Susu Coklat), Blitz (Susu Coklat), Bruce Lee Brylcreem (perapi rambut), Calpico Purple (susu), Calpico Pink (susu), Calpico Purple (susu), Captain
Scotts (minuman suplemen), Countess Clutch (sabun), Eveready Cat (battery), Flexa (Susu Coklat),
Garuda Kid (peanut-snack), Gatotkaca Brylcreem (perapi rambut), Gondola Kid (park), Hansa-Boy (Plester), Hot Lips (sabun), Iron Tarno Man (selebritis), Jagoan Math (event), Jewel (sabun), Kamulvit Hero (obat), Kapten
Arrow (maskapai penerbangan), Kapten Bagus Idol (selebritis), Kapten Comba / Comba Team (suplemen), Kapten Gading Murni (toko buku), Kapten Pi Je (suplemen), Kapten Lifebuoy (sabun),
Ksatria Baja Ammar (cosplay), Ksaria Mandala (maskapai penerbangan), Lady Lace (sabun), Lashes (sabun), OVA-Team (susu coklat), Pocari Man (Minuman suplemen), Okky Jelly Panda
(Jelly), Sabun Sehat Junior (sabun), Simpati Card Superheroes (cellphone), Stilletra (sabun), Super Parabola Orange (parabola), Super-Man
(Wafer), Super 4 G (jaringan handphone), Super Bogbog (kaos), Super G-Force (Accu), Super IndoMilk (susu), Super Jomblo (artikel), Super Kartini (event), Super Mega Bazar (shopping), Super Sosro (teh), Super Surf (komputer hardware),Superman Brylcreem (perapi rambut), Treen-X / Comba Team (suplemen), Ultra Teen / Comba Team (suplemen), Vidoran Man (suplemen), Zorro Brylcreem (perapi rambut)
Minggu, 25 Maret 2012
This is the story of Superman Fans of Indonesia (SFoI)
Terima kasih untuk rekan Facebook saya yang telah mencantumkan nama saya di fotonya. Dia menampilkan judul "This is the story of Superman Fans of Indonesia (SFoI)..." dan mencantumkan nama-nama teman-teman pecinta SUPERMAN : Dhanang Kaossuperheroes, Aldo Reeve, Aswin Mc Siregar, Rizal Mantofani, Muhammad Helmi Fuad, Haryansyhttp://www.blogger.com/img/blank.gifah Yudie Reza, Irwan Setiawan, Ivan Ray, Yan Superbros, Roni Christanto, Yed Imran, Doddy Soedarso, Rifani Smallville, Setiawan Man, Chris Aditama, Resar Raser, Chris Yoshi Margan, Kaozoid SuperheroTee, Yam Roni, Ervin Kent Smallville, Ryo S Diposayoga, A-ji Bigblueboyscout, Adji Widodo, Denis Siahaan, Richard Adams, Indah Agustina, Specialshop Kent, George Vici Sugiarta, Maulana Taufik, Yosafat Agus Suryono, Endra Koestanto, Ikhlas Dananjaya, Marcellino Lefrant, De Collectorz, Ronny Linkanime Tarudji, Imam Wibowo, Yopie Jaya and Bellarminus 'Billy' Pratomo.
Klik di sini untuk bertemu dengan Mr. RAHAJI WAHYUDIANTO !
Thank you to my facebook friend, MR. RAHAJI WAHYUDIANTO who put my name to his photo, even I didn't show at that event!
Kutulis juga di blogku "MY NAME SUPERYOSS".
Sabtu, 24 Maret 2012
Arena lagi
Aku tidak memperdulikan diriku lagi, setelah kurasakan mendadak tabung kaca yang menyelimutiku terbuka. Segera mataku mencari jalna keluar dari tempat ini. Aku harus tahu, siapa diriku sebenarnya, dan apa yang terjadi di tempat ini.
Namun, kulihat tabung yang mengurung jago-jago lainnya juga terbuka. Dan, perasaanku menjadi tidak enak, setelah membayangkan bahwa tempat ini mirip 'arena' yang kemarin kutempati bertempur dengan mahkluk-mahkluk aneh itu!
Apalagi kulihat ada yang aneh dari para jagoan itu. Walau mereka memakai kostum seperti superhero-superhero yang kukenal di dalam komik, namun... ya, baru kutahu, wajah mereka tampak garang dan seperti serigala! Ada banyak bulu-bulu tumbuh di wajah mereka, dan mereka berjalan tidak tegak seperti diriku, sedikit membungkuk!
Aku tidak sempat menganalisa siapa dan 'apa' mereka, sebab dua superhero menyerangku, yang seorang mirip Gundala, yang seorang mirip Kapten Amerika. Aku kaget, dan refleks aku mencoba menangkis.
Sebuah pukulan sempat kutangkis, tapi pukulan dari 'Gundala' itu mengenai mukaku. Sakit sekali, dan sangat memusingkan aku. Aku terpental beberapa meter karenanya.
Kulihat jagoan-jagoan lain saling berkelahi, tanpa memilih siapa 'kawan atau lawan'. Ya, kami seperti binatang liar.
Kutengadahkan kepalaku melihat ruang kaca di atas, para 'tamu' sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing, mungkin semacam pertaruhan. Ya. aku mengerti sekarang! Kami adalah para 'jagoan' yang dipertandingkan di arena ini!
Kukepalkan tanganku, dan kusatukan tekadku "aku harus keluar dari sini, dan menemukan jati diriku! Aku tidak mau kalah!" Kulihat si 'Gundala' menyerangku lagi. Aku tidak tinggal diam, kusongsong serangannya dengan tinjuku ke arah perutnya. Dia menangkis dan melayangkan tendangan ke kakiku. Aku melompat, dan kaget, ternyata tubuhku ringan, melayang ke udara!
Tanpa berpikir, si 'Kapten Amerika' menyerangku dari bawah, menggunakan tubuhnya juga melompat setinggi aku. Tanpa sempat menghindar, pukulan demi pukulan mengenai wajahku dan tubuhku. Aku kembali terjatuh.
Si 'Gundala' melompat ke arahku... dua tinjunya mengenai kepalaku. Aku terjerembab. Belum sempat berpikir, dia sudah menerkamku dari belakang. Refleks, kugunakan sikutku menghantam dagunya, dan kubanting tubuhnya ke dinding. Betapa kuatnya tubuh itu! Dia sepertinya tak merasakan kesakitan, bangkit dan bersiap menyerangku.
Aku tak sempat memikirkan dia, karena dari samping kiri kulihat si 'Kapten Amerika' menyergapku. Aku menghindar mundur ke belakang beberapa centi dan melayangkan sikuku ke punggungnya yang melayang di depanku. Dia terjerembab ke tanah, dan tendanganku menghajarnya.
Si "Gundala" mengacungkan tangan ke arahku. Ha??? Apakah dia juga bisa mengelaurkan 'petir' seperti di buku komik? Ilmuwan gila mana yang punya ide seperti itu? Benar! Sebuah cahaya kilat memancar dari dua tangannya, langsung menghajarku!
Aku terpental lagi!
Dan... bersamaan itu langsung sebuah pukulan telak mengenai kepalaku dari belakang, membuatku tersungkur... Aku tidak mau kalah! Aku bangkit, dan 'cahaya' dari 'Gundala' itu menghajarku lagi! Kembali tubuhku terpental... kali ini cukup parah, tubuhku terasa terbakar...
Tertelungkup, kucoba bangkit... dan dadaku terasa perih... kulihat di medan tempur masih banyak mahkluk-mahkluk itu saling berperang... entah apa yang mendorong mereka melakukan hal itu!
Kucepat melompat ke 'Gundala' yang entah mengapa tidak menembakkan sinar mautnya, dan menghajarnya. Dia sepertinya kelelahan dan kehabisan baterai? Tangannya kupegang dan dengan cepat kubanting dia! Mendadak, tangan itu 'lepas' dari tubuhnya! Dia tidak menjerit, dan sewaktu kulihat apa yagn kupengang... ini tangan sejenis robot!
'Gundala' itu hanya menyeringai dan menandangku. Apakah dia robot?
Cepat, kembali aku melompat dan menghajarnya. Dia seakan tidak punya kekuatan untuk melawan balik, hanya menerima seranganku... hingga akhirnya tubuhnya tidak mampu bangkit lagi...
Apa yang terjadi?
Apakah yang kuhadapi semua itu juga robot?
BERSAMBUNG
Namun, kulihat tabung yang mengurung jago-jago lainnya juga terbuka. Dan, perasaanku menjadi tidak enak, setelah membayangkan bahwa tempat ini mirip 'arena' yang kemarin kutempati bertempur dengan mahkluk-mahkluk aneh itu!
Apalagi kulihat ada yang aneh dari para jagoan itu. Walau mereka memakai kostum seperti superhero-superhero yang kukenal di dalam komik, namun... ya, baru kutahu, wajah mereka tampak garang dan seperti serigala! Ada banyak bulu-bulu tumbuh di wajah mereka, dan mereka berjalan tidak tegak seperti diriku, sedikit membungkuk!
Aku tidak sempat menganalisa siapa dan 'apa' mereka, sebab dua superhero menyerangku, yang seorang mirip Gundala, yang seorang mirip Kapten Amerika. Aku kaget, dan refleks aku mencoba menangkis.
Sebuah pukulan sempat kutangkis, tapi pukulan dari 'Gundala' itu mengenai mukaku. Sakit sekali, dan sangat memusingkan aku. Aku terpental beberapa meter karenanya.
Kulihat jagoan-jagoan lain saling berkelahi, tanpa memilih siapa 'kawan atau lawan'. Ya, kami seperti binatang liar.
Kutengadahkan kepalaku melihat ruang kaca di atas, para 'tamu' sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing, mungkin semacam pertaruhan. Ya. aku mengerti sekarang! Kami adalah para 'jagoan' yang dipertandingkan di arena ini!
Kukepalkan tanganku, dan kusatukan tekadku "aku harus keluar dari sini, dan menemukan jati diriku! Aku tidak mau kalah!" Kulihat si 'Gundala' menyerangku lagi. Aku tidak tinggal diam, kusongsong serangannya dengan tinjuku ke arah perutnya. Dia menangkis dan melayangkan tendangan ke kakiku. Aku melompat, dan kaget, ternyata tubuhku ringan, melayang ke udara!
Tanpa berpikir, si 'Kapten Amerika' menyerangku dari bawah, menggunakan tubuhnya juga melompat setinggi aku. Tanpa sempat menghindar, pukulan demi pukulan mengenai wajahku dan tubuhku. Aku kembali terjatuh.
Si 'Gundala' melompat ke arahku... dua tinjunya mengenai kepalaku. Aku terjerembab. Belum sempat berpikir, dia sudah menerkamku dari belakang. Refleks, kugunakan sikutku menghantam dagunya, dan kubanting tubuhnya ke dinding. Betapa kuatnya tubuh itu! Dia sepertinya tak merasakan kesakitan, bangkit dan bersiap menyerangku.
Aku tak sempat memikirkan dia, karena dari samping kiri kulihat si 'Kapten Amerika' menyergapku. Aku menghindar mundur ke belakang beberapa centi dan melayangkan sikuku ke punggungnya yang melayang di depanku. Dia terjerembab ke tanah, dan tendanganku menghajarnya.
Si "Gundala" mengacungkan tangan ke arahku. Ha??? Apakah dia juga bisa mengelaurkan 'petir' seperti di buku komik? Ilmuwan gila mana yang punya ide seperti itu? Benar! Sebuah cahaya kilat memancar dari dua tangannya, langsung menghajarku!
Aku terpental lagi!
Dan... bersamaan itu langsung sebuah pukulan telak mengenai kepalaku dari belakang, membuatku tersungkur... Aku tidak mau kalah! Aku bangkit, dan 'cahaya' dari 'Gundala' itu menghajarku lagi! Kembali tubuhku terpental... kali ini cukup parah, tubuhku terasa terbakar...
Tertelungkup, kucoba bangkit... dan dadaku terasa perih... kulihat di medan tempur masih banyak mahkluk-mahkluk itu saling berperang... entah apa yang mendorong mereka melakukan hal itu!
Kucepat melompat ke 'Gundala' yang entah mengapa tidak menembakkan sinar mautnya, dan menghajarnya. Dia sepertinya kelelahan dan kehabisan baterai? Tangannya kupegang dan dengan cepat kubanting dia! Mendadak, tangan itu 'lepas' dari tubuhnya! Dia tidak menjerit, dan sewaktu kulihat apa yagn kupengang... ini tangan sejenis robot!
'Gundala' itu hanya menyeringai dan menandangku. Apakah dia robot?
Cepat, kembali aku melompat dan menghajarnya. Dia seakan tidak punya kekuatan untuk melawan balik, hanya menerima seranganku... hingga akhirnya tubuhnya tidak mampu bangkit lagi...
Apa yang terjadi?
Apakah yang kuhadapi semua itu juga robot?
BERSAMBUNG
Jumat, 16 Maret 2012
SuperSoleh
Saya scan beberapa halaman dari majalah "SUPERSOLEH", Jika Anda ingin mendownlohttp://www.blogger.com/img/blank.gifadnya silakan klik di sini (4SHARED) atau di ZIDDU.
Ini beberapa isi majalah itu :
Qosim - Superhero Indonesia
Rekan di FACEBOOK saya memberi informasi tokoh superhero Indonesia karyanya, bernama QOSIM!
Klik di sini untuk kontak dengan Mr. Rudy Morazo di MANDIG COMIC STUDIO.
Give support for them, all Indonesian Superheroes lovers!
Jumat, 09 Maret 2012
BAB 4 - Melarikan diri lagi
Aku tersadar dengan tubuh yang sangat lemas, dan terasa sakit. Seolah tulang-tulangku diambil dari tubuhku.
Tempat yang kemarin kugunakan bertempur dengan 3 mahkluk aneh itu tampak di kejauhan. Sebuah kaca tebal memisalhakan 'arena' itu dengan ruang yang sekarang kutempati. Kini tubuhku terikat di sebuah tempat tidur, dalam posisi miring.
Kulihat di sekelilingku banyak orang-orang dengan pakaian jas lab, berdiskusi dan sesekali memandang ke arahku. Siapa mereka ?
Beberapa orang di antara mereka sibuk memperhatikan peralatan sejenis server komputer dan di layar monitor kulihat berbagai macam diagram.
Setelah pandanganku pulih, aku mencoba mendengar suara mereka, tetapi aku tidak bisa mendengar apapun. Kucoba menggerakkan tanganku, tapi sangat lemas dan aku gagal.
"Test subyek A-5C dimulai" sebuah suara yang terdengar keras lewat mikropon mengagetkanku. Serentak orang-orang itu berkerumun di depan kaca, berusaha menyaksikan 'arena' yang kemarin kugunakan.
Aku sedikit bisa melihat apa yang ada di arena itu.
Jantungku nyaris berhenti berdetak ketika kulihat seoran gadis kecil masuk ke arena itu, sendirian! Apa yang akan dilakukannya?
Aku ingin meneriakkan isi hatiku, supaya orang-orang itu menolong gadis itu! Ketakutan menjalar di pikiranku, membayangkan apa yang akan terjadi, jika ternyata di 'arena' itu masih dihuni mahkluk-mahkluk buas seperti kemarin!
Benar dugaanku ! 2 mahkluk itu muncul, dari depan dan belakang gadis kecil itu, berjalan mengelilinginya. Tapi, aku tambah terkejut... tak ada ketakutan di wajah si kecil!
Apakah dia juga 'mahkluk super' seperti yang kurasakan di tubuhku sekarang ini? Atau, orang-orang ini sudah gila, menjadikan anak kecil itu 'makanan' mahkluk-mahkluk menyeramkan itu?
Tak perlu menunggu lama, pertanyaanku terjawab. Bukan mahkluk itu yang menyerang,tapi si kecil melompat - cukup tinggi untuk ukuran anak sekecil itu - dan melayangkan tendanganya ke mahkluk pertama. Tak sempat mengelak, si mahkluk terpental ke dinding dan mengaum keras!
Mahkluk kedua juga bernasib sama, dihajar oleh anak perempuan kecil itu, hanya dengan sekali tendangan di perutnya!
Luar biasa! Tak percaya aku melihat kejadian ini... tapi, bukankah aku juga memiliki kemampuan seperti itu??
Gadis kecil itu kembali menghadap ke arah kami yang menyaksikan kehebatannya. Dua mahkluk itu berusaha bangkit, dan bersiap menyerang lagi.
Dan... kejadian berikutnya tak bisa kupercaya lagi... Gadis itu berteriak dengan nyaring, dan mendadak, dari punggungnya muncul semacam tentakel, melesat dengan cepat mengenai 2 mahkluk itu, sejenis tangan atau capit raksasa, memporak porandakan tubuh mahkluk-mahkluk itu !
Luar biasa !
Tapi... kekagumanku sirna, saat mendadak gadis itu berteriak nyaring, dan dia seperti kesakitan, jatuh terguling-guling.... tangan / capitnya seolah lumer....
Kesempatan itu digunakan oleh monster-monster lainnya untuk beramai-ramai menyerangnya. Kulihat ada 5 musuh mengepung dan menyerang gadis kecil itu dari segala penjuru.
Refleks, entah mengapa, aku berniat melindunginya...
Tanpa sadar, entah kekuatan dari mana, aku memberontak, dan meloloskan diri. Orang-orang itu kaget, tapi tak sempat berbuat apa-apa. Dengan cepat aku melompat, menerjang kaca tebal yang menghalangi kami. Aku tidak mmperhitungkan apakah kaca itu kuat untuk menahan terjanganku ? Ternyata tidak ! Kaca itu pecah... aku gembira sekali !
Dengan cepat aku melompat di belakang 3 mahkluk yang mau menyerang gadis kecil itu. Kuhajar seekor yang berbentuk manusia kadal, dia terjengkang. 2 lagi kupukul dan kutendang... mereka kaget tak menyangka aku 'ikut campur' urusan mereka. Sementara mereka kaget, dengan cept kusambar tubuh gadis itu, dan kuhajar 2 lawan yang paling dekat.
Aku membopongnya dan berusaha mencari pintu keluar. Memang tidak ada ! Kecuali kaca yang kupecahkan tadi. Tapi, mampukah aku melompat ke atas sana ?
Sementara aku berpikir, mendadak gadis kecil tadi memegang tanganku dan berbisik : "tinggalkan aku... tinggalkan aku... aku pasti mati.. "
Aku menggeleng, dan kulihat 5 mahkluk tadi sudah bersiap-siap menyerang kami.
Satu cara harus kucoba ! Aku melompat sekuat tenaga ... dan berhasil ! Aku kembali ke kaca yang kupecahkan tadi.
Di ruang itu, orang-orang sudah berteriak kebingungan. Kulihat seorang dari antara mereka mengambil sejenis senjata. Dengan cepat kutendang komputer di meja itu, hingga mengenainya.... Orang-orang lain panik, salah seorang menekan tombol dan terdengar sirene yang nyaring memenuhi ruangan...
Gadis itu mencengkeram tanganku... "Aku tahu jalan keluar... " katanya lemah. Matanya menatap ke pintu masuk di ruang arena tadi. Aku ragu-ragu sejenak... "Aku tak bisa bertahan lagi... " rintihnya menahan sakit.
Aku kembali melompat ke arena. Dengan mengabaikan monster2 di sana, aku berlari menuju pintu masuk arena itu. Beberapa monster mengejar kami... aku berlari. Dengan sekali tendang kuhancurkan pintu masuk itu...
Aku terus berlari membopong gadis itu..... kulihat dia pingsan...
"Kemana aku harus pergi.. ?"
-- BERSAMBUNG --
Tempat yang kemarin kugunakan bertempur dengan 3 mahkluk aneh itu tampak di kejauhan. Sebuah kaca tebal memisalhakan 'arena' itu dengan ruang yang sekarang kutempati. Kini tubuhku terikat di sebuah tempat tidur, dalam posisi miring.
Kulihat di sekelilingku banyak orang-orang dengan pakaian jas lab, berdiskusi dan sesekali memandang ke arahku. Siapa mereka ?
Beberapa orang di antara mereka sibuk memperhatikan peralatan sejenis server komputer dan di layar monitor kulihat berbagai macam diagram.
Setelah pandanganku pulih, aku mencoba mendengar suara mereka, tetapi aku tidak bisa mendengar apapun. Kucoba menggerakkan tanganku, tapi sangat lemas dan aku gagal.
"Test subyek A-5C dimulai" sebuah suara yang terdengar keras lewat mikropon mengagetkanku. Serentak orang-orang itu berkerumun di depan kaca, berusaha menyaksikan 'arena' yang kemarin kugunakan.
Aku sedikit bisa melihat apa yang ada di arena itu.
Jantungku nyaris berhenti berdetak ketika kulihat seoran gadis kecil masuk ke arena itu, sendirian! Apa yang akan dilakukannya?
Aku ingin meneriakkan isi hatiku, supaya orang-orang itu menolong gadis itu! Ketakutan menjalar di pikiranku, membayangkan apa yang akan terjadi, jika ternyata di 'arena' itu masih dihuni mahkluk-mahkluk buas seperti kemarin!
Benar dugaanku ! 2 mahkluk itu muncul, dari depan dan belakang gadis kecil itu, berjalan mengelilinginya. Tapi, aku tambah terkejut... tak ada ketakutan di wajah si kecil!
Apakah dia juga 'mahkluk super' seperti yang kurasakan di tubuhku sekarang ini? Atau, orang-orang ini sudah gila, menjadikan anak kecil itu 'makanan' mahkluk-mahkluk menyeramkan itu?
Tak perlu menunggu lama, pertanyaanku terjawab. Bukan mahkluk itu yang menyerang,tapi si kecil melompat - cukup tinggi untuk ukuran anak sekecil itu - dan melayangkan tendanganya ke mahkluk pertama. Tak sempat mengelak, si mahkluk terpental ke dinding dan mengaum keras!
Mahkluk kedua juga bernasib sama, dihajar oleh anak perempuan kecil itu, hanya dengan sekali tendangan di perutnya!
Luar biasa! Tak percaya aku melihat kejadian ini... tapi, bukankah aku juga memiliki kemampuan seperti itu??
Gadis kecil itu kembali menghadap ke arah kami yang menyaksikan kehebatannya. Dua mahkluk itu berusaha bangkit, dan bersiap menyerang lagi.
Dan... kejadian berikutnya tak bisa kupercaya lagi... Gadis itu berteriak dengan nyaring, dan mendadak, dari punggungnya muncul semacam tentakel, melesat dengan cepat mengenai 2 mahkluk itu, sejenis tangan atau capit raksasa, memporak porandakan tubuh mahkluk-mahkluk itu !
Luar biasa !
Tapi... kekagumanku sirna, saat mendadak gadis itu berteriak nyaring, dan dia seperti kesakitan, jatuh terguling-guling.... tangan / capitnya seolah lumer....
Kesempatan itu digunakan oleh monster-monster lainnya untuk beramai-ramai menyerangnya. Kulihat ada 5 musuh mengepung dan menyerang gadis kecil itu dari segala penjuru.
Refleks, entah mengapa, aku berniat melindunginya...
Tanpa sadar, entah kekuatan dari mana, aku memberontak, dan meloloskan diri. Orang-orang itu kaget, tapi tak sempat berbuat apa-apa. Dengan cepat aku melompat, menerjang kaca tebal yang menghalangi kami. Aku tidak mmperhitungkan apakah kaca itu kuat untuk menahan terjanganku ? Ternyata tidak ! Kaca itu pecah... aku gembira sekali !
Dengan cepat aku melompat di belakang 3 mahkluk yang mau menyerang gadis kecil itu. Kuhajar seekor yang berbentuk manusia kadal, dia terjengkang. 2 lagi kupukul dan kutendang... mereka kaget tak menyangka aku 'ikut campur' urusan mereka. Sementara mereka kaget, dengan cept kusambar tubuh gadis itu, dan kuhajar 2 lawan yang paling dekat.
Aku membopongnya dan berusaha mencari pintu keluar. Memang tidak ada ! Kecuali kaca yang kupecahkan tadi. Tapi, mampukah aku melompat ke atas sana ?
Sementara aku berpikir, mendadak gadis kecil tadi memegang tanganku dan berbisik : "tinggalkan aku... tinggalkan aku... aku pasti mati.. "
Aku menggeleng, dan kulihat 5 mahkluk tadi sudah bersiap-siap menyerang kami.
Satu cara harus kucoba ! Aku melompat sekuat tenaga ... dan berhasil ! Aku kembali ke kaca yang kupecahkan tadi.
Di ruang itu, orang-orang sudah berteriak kebingungan. Kulihat seorang dari antara mereka mengambil sejenis senjata. Dengan cepat kutendang komputer di meja itu, hingga mengenainya.... Orang-orang lain panik, salah seorang menekan tombol dan terdengar sirene yang nyaring memenuhi ruangan...
Gadis itu mencengkeram tanganku... "Aku tahu jalan keluar... " katanya lemah. Matanya menatap ke pintu masuk di ruang arena tadi. Aku ragu-ragu sejenak... "Aku tak bisa bertahan lagi... " rintihnya menahan sakit.
Aku kembali melompat ke arena. Dengan mengabaikan monster2 di sana, aku berlari menuju pintu masuk arena itu. Beberapa monster mengejar kami... aku berlari. Dengan sekali tendang kuhancurkan pintu masuk itu...
Aku terus berlari membopong gadis itu..... kulihat dia pingsan...
"Kemana aku harus pergi.. ?"
-- BERSAMBUNG --
Langganan:
Postingan (Atom)